LEBARAN KETUPAT TRENGGALEK 2013

Tradisi Lebaran Ketupat Durenan Trenggalek 2013

Idul Fitri (Bahasa Arab: ???????? ‘Idul - Fi?r) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda. Pada tanggal 1Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menyelenggarakan Salat Ied bersama-sama di masjid-masjid ,mosola, di tanah lapang, atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah.


Begitupula yang terjadi disebuah desa terpencil bernama Desa Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek JawaTimur yang terkenal dengan oleh – oleh khasnya ( Alen – Alen, Manco, Tempe Kripik dan Nasi Tiwul –nya), namun ada sebuah keunikan pada hari raya idul fitri di desa tersebut. Pada tanggal 1 Syawal desa tersebut malah kelihatan sepi bak kota mati, tak ada kegiatan apapun seperti di kota anda seperti silaturohmi kepada warga sekitar, begitu pula hari ke-2 dan ke-3. Baru hari ke-4, 5, dan 6 sudah mulai kelihatan ada beberapa warga yang beraktivitas seperti berdagang, kerja, dll. Tak Cuma itu, warga desa juga kebanyakan pada awal syawal tersebut melakukan ibadah puasa syawal selamu 1 minggu. Tentu nya setelah tanggal 1 syawal yang mana pada hari tersebut di haramkan berpuasa.
Ada satu pertanyaan. Ada apakah gerangan?

 Apakah warga di daerah tersebut tidak merayakan hari raya idul fitri ? Jawabannya adalah : “Merayakan.” Lalu kapan??
Taukan anda kalau desa tersebut telah tertanam Treadisi yang sudah bertahun – tahun dilaksanakanya itu : “Kupatan” atau banyak orang mengatakan hari raya lebaran ketupat. Memang cocok sebutan “Durenan Kota Sejuta Ketupat Di salah satu kecamatan kabupaten yang terkenal dengan kripik tempenya ini, tradisi lebaran ketupat dilakukan pada 8 lebaran idul fitri atau setelah menjalan puasa sunnah selama 6 hari. Yang menarik,pada saat kupatan setiap rumah menggelar open house dan menyediakan makanan berupa ketupat dengan aneka macam sayur bagi keluarga dan kerabatnya untuk bersilaturrahmi, Bukan hanya kerabat dan keluarga, bahkan pengunjung yang tak kenalpun warga Durenan dengan senyum lebar menerima para pengunjung dengan niat menyambung tali silaturrahmi dan melengkapi hari kemenangan umat islam tersebut.Tradisi kupatan sudah dilakukan secara turun temurun. Sehingga banyak saudara maupun keluarga yang dari luar Durenan lebih memilih
untuk bersilaturahmi ketika lebaran ketupat.Jadi kalau disini yang ramainya pas lebaran ketujuh"
Menurutnya riwayat jaman dulu, tradisi ini berawal dari kebiasaan keluarga KH Abdul Mahsyir atau
yang lebih akrab disebut dengan “MBAH MESIR” yang merupakan salah tokoh ulama terkenal di kecamatan Durenan, Mbah Mesir merupakan putra Kiai Yahudo, Slorok, Pacitan, yang masih keturunan Mangkubuwono III , salah seorang guru Pangeran Diponegoro. Konon pada waktu itu setiap sehabis hari raya idul fitri pertama , Mbah mesir selalu di undang oleh bupati Trenggalek ke pendopo . Di situlah Mbah mesir menjalankan puasa selama 6 hari bertutur - turut dan setelah itu pulang ke kediamanya di durenan.
sehabis pulang dari pendopo, mayarakat sekitar selalu sowan (bersilaturahmi ) ke rumah Mbah Mesir"
Setelah Mbah Mesir meninggal dunia,tradisi kupatan masih terus dilestarikan oleh (putra,cucu,dan buyut) serta warga sekitar di kecamatan Durenan Trenggalek hingga sekarang.
Pada hari tersebut juga ada beberapa hiburan bagi para pengunjung, tepatnya berpusat di Jalan Masjid barat desa Durenan mulai dari tanggal 7 syawal malam harinya di awali dengan sholat magrib, setelah juga ada acara selamatan di masjid Babul Ulum Durenan, setelah itu warga bertaburan silaturrahmi pada Kyai atau sesepuh desa tersebut, dan para tetangga dan kerabat dekatnya. pingin tahu kemeriahannya :Klik disini

SelamatHari Raya IdulFitri 1 Syawal 1434 H, 15 Agustus 2013.
 Minalaidzin walfaiidzin mohon maaf lahir dan batin.

Previous
Next Post »